7 Faktor Penyebab Harga Minyak Sawit Turun

Setidaknya ada 7 Faktor Penyebab Harga Minyak Sawit Turun, hal ini dijelaskan oleh Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono. 4 tantangan industri kelapa sawit hingga 2018 dibawah Kepengurusan Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) periode 2015-2018 di bawah kepemimpinan Joko Supriyono.

Baca Juga : Harga Sawit Hari Ini Turun Anjlok 30 Persen

Faktor Penyebab Harga Minyak Sawit Turun

Berikut 7 Faktor Penyebab Harga Minyak Sawit Turun :

1. Pelemahan Harga Komoditas

Hingga kuartal pertama 2015 ini, harga sejumlah komoditas minyak nabati, termasuk minyak sawit mentah, masih relatif rendah.

2. Tantangan kebijakan

Pelaku usaha di sektor kelapa sawit mengharapkan dukungan pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang membuka ruang bagi pengembangan dan keberlanjutan usaha kelapa sawit. Misalnya, implementasi kewajiban (mandatory) biofuel.

3. Kampanye Negatif terhadap Industri Kelapa Sawit Indonesia

Semakin kerasnya kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit Indonesia dari sejumlah LSM asing maupun LSM lokal yang berafiliasi dengan mitra mereka di luar negeri.

4. Hambatan Perdagangan di Pasar Internasional

Makin banyaknya hambatan perdagangan di pasar internasional, baik hambatan tarif maupun non-tarif. Di Eropa, inisiatif untuk menerapkan nutella tax maupun food labeling adalah salah satu bentuk hambatan non-tarif.

5. Lemahnya Permintaan dari Negara Importir

Melemahnya permintaan dari negara importir utama seperti Eropa dan Timur Tengah, merupakan salah satu faktor Penyebab Harga Minyak Sawit Turun.

6. Harga Minyak Bumi Dunia Turun

Menurunnya harga ‎minyak bumi dunia juga memiliki hubungan erat dengan harga CPO. Dalam periode Januari-Oktober 2015, rata-rata harga minyak bumi turun sebesar 50% dibandingkan periode tahun lalu.

7. Program Mandatori Biodiesel Tidak Efefktif

Belum efektifnya program mandatori biodiesel di Indonesia dan Malaysia juga menjadi salah satu faktor turunnya harga CPO. Padahal semula diperkirakan program biodiesel di Indonesia dan Malaysia akan mendorong kenaikan harga CPO di pasar internasional, karena ada harapan menambah permintaan pasar.